Jepitan dan Kocokan Nikmat Siska - Lendir Meki
Responsive Ads Here

Breaking

Home Top Ad

 


Post Top Ad

MejaQQ

Jumat, 28 Agustus 2020

Jepitan dan Kocokan Nikmat Siska

Mejaqq : Aku melirik jam pada lenganku yang menunjukkan di 22:05 yang berarti saya telah menghabiskan waktu satu jam terjebak dalam lalu lintas Jakarta yang sangat mengerikan.

MEJAQQ: AGEN JUDI POKER DOMINOQQ BANDARQ ONLINE TERBESAR DI ASIA



Cerita Panas Setelah memarkirkan mobil, saya bergegas ke kamarku dan kemudian segera melemparkan penat tubuhku ke tempat tidur tanpa kesempatan lagi untuk menutup pintu kamar tidur.

Baru saja mata tertutup, tiba-tiba aku dikejutkan oleh ketukan di pintu kamarku yang disertai dengan teriakan keras dari suara yang sudah sangat tidak asing lagi untukku. Mejayes

“Ko, kamu baru saja pulang juga?” suara Vina dari balik pintu.

“Ya, apa yang Memangnya harus berteriak?” Aku menjawab marah sambil mengusap mata saya.

“Saya ingin memperkenalkan sepupu saya yang baru tiba dari Bandung” katanya, tangan kirinya menarik tangan seorang perempuan ke kamarku.

Aku melihat gadis yang disebut sepupunya Vina, tersenyum Aku mengulurkan tangan kanan saya “Hai, nama saya Sandy” nya

“Siska” katanya sederhana, tersenyum padaku.

Lendir Meki Sementara mereka tersenyum manis saat itu, mataku menemukan sosok setinggi sekitar 167 cm, walaupun dengan perawakan agak gemuk tapi kulit putih bersih yang tampaknya untuk menutupi bagian tersebut.

“Sandy ini teman baik saya yang sering saya ceritain ke kamu” disalurkan Vina ke Siska.

“Oh ..”

“Nah, sekarang kalian berdua sudah tahu nama masing-masing, jadi kalian bisa ngobrol-ngobrol dulu nih, aku mau mandi dulu sebentar, byee ..” Vina berkata sambil berjalan keluar dari kamarku.

Aku merespon dengan kata-kata Vina yang baru saja tersenyum ke Siska.

“Cantik dan Seksi sekali sepupu Vina ini” pikirku.

“Siska ke Jakarta untuk liburan?” Saya bertanya kepadanya.

“Ya, karena aku bosan kalau hanya di Bandung ajah” katanya.

“Loh, memangnya gak belajar?”

“Tidak, Aku malas kuliah nih, paling setelah lulus nanti aku hanya bantu papa ajah.”

“Rencana mau berapa lama di Jakarta?”

“Yah .. sekitar 2 mingguan sih”

“Sandy aku balik ke kamar Vina dulu ya, Vina kalau mandi lama.”

“Baik”

Siska keluar dari kamarku dengan tersenyum. Aku melihat kembali Siska yang berjalan perlahan menuju ruang Vina. Tanpa senagaja aku melihat bra hitamnya yang terlihat jelas dari balik kemeja putih ketat yang dikenakannya, serta sedikit ada pikiran kotor di otakku mengenai payudaranya juga.

Setelah menutup pintu kamarku, aku merebahkan tubuhku kembali ke tempat tidur dan langsung aku tertidur. BandarQ Online

“Ko, bangun dong”

Saya membuka mata saya dan mendapatkan Vina yang sedang duduk di tepi tempat tidur sambil menggoyangkan lutut saya.

“Ada apa?” Aku bertanya dengan nada marah setelah kedua kalinya tidurku di ganggu.

“Kok malah marah sih, kan aku baik udah bagunin koko. Lihat tuh udah jam berapa, masih belum mandi juga!”

Aku melirik jam dinding saya.

“baru juga jam 11, emang kanapa kalau aku masih belum mandi?”

“kan kemarin koko udah janji mau bantu kerjain tugas aku”

“Oh Vina .. bisa besok ..”

“Gak bisa ko, soalnya ini mau dikumpul besok pagi”

Aku melompat dan mengambil peralatan mandi saya terlepas dari ocehan yang terus keluar dari mulut Viona.

“yaudah, aku mandi dulu, kamu nyalain ajah dulu komputernya!”

Tulisan di layar komputer tampak kabur di mataku.

“Gila, sudah jam 1 masih belum selesai juga” gumamku dalam hati.

“.. Tok Tok Tok .. ..” terdengar diketok pintu dari luar.

“Masuk!” Aku berteriak tanpa menoleh ke arah sumber suara.


Suara pintu yang dibuka dan kemudian ditutup lagi dengan keras dan itu membuat saya akhirnya berbalik melihat kearah pintu. Saya sangat terkejut ketika ternyata Siska yang masuk kedalam kamarku. Daftar Mejaqq

“Eh maaf, tutupnya terlalu keras” dengan senyum malu-malu dia membuka percakapan.

“Loh, kok masih belum tidur?” Aku menatapnya dengan heran.

“Ya ya, gak tau kenapa masih belum bisa tidur nih”

“Vina mana?” Aku bertanya lagi.

“Dia udah tidur duluan.”

“Saya Dengar kamu lagi bantu buatin tugasnya ya?”

“iya nih, tapi tidak selesai, stress banget!”

“Benaran stress nih kerjainnya?” tanyanya yang saat ini sudah berdiri disamping tempat saya duduk.

Aku tidak menjawab karena saya menyadari mulutnya dekat dengan wajahku dan posisi saya yang membuat kepala saya duduk di kursi tepat di sebelah dadanya.

Baca Juga : Seks Dengan Kak Santi
dengan menoleh sedikit ke kiri, aku bisa melihat bahwa lengannya lancar karena ia hanya mengenakan model baju tidur tanpa lengan. Saat ia mengangkat tangannya untuk merapikan rambutnya, aku bisa melihat terlalu sedikit dari BHnya berwarna krem ​.

“Harum banget nih, kamu pakai parfum apa?”

“Mana ada pakai parfum, cuma pakai lotion tidur ajah”

“Lotion bercinta ya biar aku terangsang? hehe” candaku.

“Body Shop White Musk, benar-benar membuat terangsang sih?” Dia bertanya dengan senyum kecil.

“iya nih, jadi terangsang aku cium wanginya dari tubuh kamu, hehe”

“Benar-benar? Berarti sekarang sudah terangsang dong”

Saya juga agak terkejut dengan pertanyaan itu.

“Jangan bilang dia lagi memikat saya ya ..” Saya berpikir sendiri.

“emang gak takut apa kalau aku terangsang beneran?” Aku bertanya iseng.

“Tidak, emang kalau kamu lagi terangsang, kamu berani apain aku?”

“Ku cium nanti ya kamu!” aku memberanikan diri.

Tanpa pikir dia melangkah dari kiri ke arah depan saya jadi itu di tengah-tengah kursi tempat aku duduk dengan meja komputer saya.

“beneran mau cium aku?” Tanyanya dengan senyum nakal di bibirnya yang mungil.

“Wah kesempatan nih” pikirku lagi.

Aku bangkit dari dudukku, mendorong kursi saya kembali sedikit jadi sekarang aku berdiri tepat di depannya.

Sementara wajah saya lebih dekat ke wajahnya aku bertanya “Bener ya, jangan marah ya kalau nanti beneran aku cium?”

Dia hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan saya.

Tanpa pikiran lagi langsung saja aku cium bibirnya dengan lebut. Siska menutup matanya ketika dia menerima ciuman dariku. Aku memainkan ujung lidah saya ke mulutnya perlahan untuk menemukan lidahnya. Eureka sentuhan erotis yang membuat saya bahkan lebih bersemangat dan segera bermain di bibir lembutnya lidah saya.

Sambil terus menjajah bibir perlahan saya bimbing Siska ke tempat tidur. dengan mata masih tertutup saya baringkan dia di tempat tidur. erangan halus desahan dari mulutnya membuat saya lebih bersemangat dan segera pindah lidahku ke leher dan turun ke daerah dada.

Setelah menanggalkan pakaian, tangan yang kususupkan sibuk melihat ke belakang untuk membuka pengait bra dan segera aku melepasnya.

hanya dengan satu tarikan terlepaslah penutup dadanya dan dua bukit putih mulus dengan puting merah muda yang kecil dan indah di depan saya. Aku remas buah dananya dengan perlahan, besar tapi sayang tidak begitu kenyal yang tampak sedikit lembek.

puting kecil yang tak luput serangan lidahku. Setiap saya menjilat puting kecil, Siska mendesah pelan dan itu membuat saya lebih terangsang saja.

Putingnya kecil tidak memudahkan saya mengisap payudaranya secara bergantian dari kiri ke dada kanan, Siska mendesah dan gerakan tubuhnya. Kini aku juga terangsang dan tidak bisa menahan nafsuku.

Tapi ketika aku hendak melepas celananya, tiba-tiba ia memegang tangan saya.

“Jangan Sandy!”

“Mengapa?”

“Jangan terlalu jauh ..”

“Nah, akhirnya berenti setengah palang, nanggung banget ya ..”

“Nanti ada waktunya Sandy” setengah berteriak Siska bangkit dan duduk di tempat tidur.

Saya melihat dua susu tergantung dengan anggun di depan saya.

“Penisku sudah tegang banget nih, sudah berdiri dari tadi?” Sambil aku menunjuk ke arah tonjolan dari balik celana pendek.

Tanpa saya pikir lagi, tiba-tiba Siska membuka semua pakaian saya.

Aku terdiam ketika dia melakukannya, saya pikir mungkin dia berubah pikiran.

Tapi ternyata ia kemudian menggenggam penisku dan perlahan mengocok dengan naik dan turun dengan irama yang teratur.

Aku menyandarkan diri di dinding ruangan dan masih dengan posisi jongkok di depanku Siska tersenyum sambil terus mengocokan penisku tapi lebih cepat dan lebih cepat.

Nafasku memburu kencang dan saya jantung berdegub semakin tidak menentu, meskipun saya sangat sering masturbasi, tapi pengalaman dikocokan oleh seorang gadis adalah yg pertama bagi saya, belum lagi pandangan dari dua susu gemuk yang ikut bergoyang yang mengikuti irama sang pemilik yang menocok penisku bergantian dengan tangan kiri dan kanan,

“Siskaa .. Aku mau keluar ..” kataku pelan, menutup meresapi kesenangan ini.

“Tunggu sebentar, tunggu Ko ..” katanya, melepaskan kocokannya.

“Loh kok berenti?” Aku bertanya heran.

Tanpa menjawab pertanyaan, Siska mednekatkan dadanya lebih dekat ke arah penisku dan tanpa kesempatan aku menebak maksudnya, dia menjepit penisku dengan payudara besar itu. sensasi luar biasa saya dapatkan dari penisku dijepit oleh dua gunung kembar yang membuat saya merasakan nikmnat yang luar biasa. Sebelum aku bisa bertindak apa-apa,  ia kembali mengocok-penisku yang terjepit di antara payudaranya yang ditahan dengan menggunakan kedua tangan.

Kali ini aku merasakan nikmat yang jauh luat biasa dibandingkan dikocokan hanya dengan tangannya saja.

“enak gak ko?” Dia bertanya lembut padaku dan menatap mataku.

“Gila .. Jepit dan kocok terus yang cepet Sayang..”

Aku pindah tanganku yang masih mengelus pahanya menuju belahan buah dadanya yang halus dan kemudian berbalik ke belakang untuk merasa lembutnya kulit Siska.

“Ahh .. ohh ..” desahnya pelan, kembali menutup matanya.

“Siskaa .. aku keluar ..”

Akhirnya keluar juga Spermaku dari Penisku hingga membasahi leher hingga buah dananya tersebut. Seluruh tubuhku lemas dan hanya bisa bersandar di dinding ruangan.

Aku melihat spermaku ke mulut Siska saat itu dan akhirnya Siska bangkit untuk mencari tisu membersihkan sperma saya. Ketika menemukan apa yang dicari, sambil tersenyum lagi dia bertanya

“Enak gak ko?”

Aku mengangguk, tersenyum kembali.

“Jangan bilang siapa-siapa, Apa lagi Vina” ia memperingatkan sambil memakai bajunya kembali bra yang sempat dilemparkannya.

“kalau nanti aku ngomong-ngomong sama yang lain, apa lagi sama Vina. Nanti kamu malah gak mau lakuin ini lagi sama aku”

Siska kembali hanya tersenyum padaku dan setelah menyisir rambut panjang dia menuju pintu.

“Aku membersihkan tubuhku dulu ya, setelah itu aku langsung tidur” ujarnya sebelum membuka pintu.

“Makasih ya Siska Sayang.. besok malam kesini lagi ya” kataku, kepada Siska kemudian ditutup pintu kamarku oleh Siska.

Aku memejamkan mata sejenak untuk mengingat kejadian yang baru saja berlalu, mimpi apa aku semalam bisa memiliki keberuntungan seperti ini. Aku menunggu dengan tidak sabar untuk tiba besok, siapa tahu bisa mendapatkan lebih dari ini. Mungkin suatu hari nanti aku bisa merasakan kenikmatan dari Vagina Siska, yang pasti aku harus ingat untuk menyediakan kondom di kamarku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Halaman